Saturday, April 16, 2022

Sumber: freepik.com

Sumber: Freepik.com

 

Sebelum berselancar lebih jauh, mari kita pahami dulu apa arti kata kesepian. Melansir dari KBBI “kesepian” memiliki arti kondisi sepi, sunyi, lengang. Setuju. Namun saya pribadi juga mau menambahkan dengan definisi yang melekat dengan kata itu menurut pengalaman pribadi. Sepi bisa juga berarti tidak ramai, sendiri, single, jomblo.

Apakah jomblo otomatis kesepian? Apakah berpasangan otomatis ramai atau tidak kesepian? Kenapa kesepian menjadi penting kita bahas dan pahami? Berikut ulasannya.

Menurut saya kesepian adalah kondisi atau keadaan ketika jiwa kita merasa kosong, sendiri, tidak ramai/seru, tidak bergairah, tidak dicintai, tidak ada yang mendukung atau menghibur diri kita. Kenapa jiwa kita dapat merasa begitu?

Pasti ada hal yang tidak adil yang pernah diterimanya; sehingga membuat jiwanya rusak atau terluka. Jiwa yang kosong tidak bisa kita paksa untuk mencintai atau memberi. Sejatinya, jiwa yang kosong ini yang sedang menunggu untuk dicintai, dihargai, dan diberi.

Umumnya karena sepi ini erat dengan kesendirian, banyak orang sering salah paham dengan cara mengatasinya. Banyak yang berpikiran bahwa salah satu  cara menghilangkan kesepian adalah dengan menikah. Dengan menikah kita berharap orang luar akan mengisi kekosongan diri kita, kita akan dicintai.

Dengan menikah, kita sebenarnya menunggu orang lain untuk mengisi kekosongan kita. Dengan kondisi jiwa yang kosong, ini bisa membawanya pada hubungan yang penuh tuntutan pada pasangannya. Pasangan harus ini dan itu sesuai kemauannya.

Jika kebetulan orang yang kita target menjadi pasangan kita itu yang masih berstatus single, ini masih sangat aman untuk ditarget. Namun, bagaimana jika orang yang kita taksir ternyata sudah punya pasangan? Inilah awal mula munculnya fenomena “pelakor”.

Bagaimana perselingkuhan dapat terjadi? Kan dia sudah punya pasangan, kenapa dia butuh atau masih melakukan perselingkuhan, apakah pasangannya tidak cukup mengisi dia? Tidak. Ini bukan tentang pasangannya, tapi ini tentang dirinya/jiwanya yang kosong.

Diri yang selalu merasa sepi, terus dan selalu mencari pemenuhan kekosongannya diluar sana, meskipun sudah ada teman hidup yang sah. Bahaya!

 

Latar Belakang Merasa Kesepian

Dari mana kesepian ini muncul? Bagaimana seorang individu bisa kesepian atau merasa kosong didalam? – mari kita kembali pada asal usul diri kita. Kesepian ini bermula dari asal kita ada di dunia ini, dari asal kita pertama kali belajar apa itu hidup, belajar menjalin hubungan, belajar percaya pada diri dan mempercayai orang lain.

Dimana ini? Di dalam sistem keluarga. Kalau kebutuhan untuk dihargai dan dicintai dengan benar ini sudah kita dapatkan dari keluarga, maka individu ini tidak akan merasa kesepian dan kosong.

Keinginan untuk memiliki pasangan bukan dari keinginan agar dicintai, tetapi ini adalah energi untuk memperpanjang/memperluas dirinya, aktualisasi diri kita, sifat alamiah (naluri) kita bahwa kita sesungguhnya adalah makhluk yang mencintai, menebar kasih, menyalurkan cinta yang kita miliki dalam diri kita, sehingga jiwa kita akan terus menyala, hidup, excited, bergairah, happy.

Kita tidak menunggu orang lain untuk mengisi kekosongan diri kita, dan kalaupun menikah kita juga tidak akan banyak tuntutan pada pasangan, karena diri kita sudah penuh (tidak kosong).  Sekarang bagaimana dengan jiwa yang merasa sepi, tidak bergairah, bosan dan bingung dalam hidup?

Ya, kalau mau, silahkan isi kekosongan itu dengan belajar mencintai diri anda dulu sebaik-baiknya, kembalikan dulu semua cinta dan kebaikan yang seharusnya anda terima baik dari keluarga atau dari pengalaman yang tidak adil yang pernah anda alami, sembuhkan dulu jiwa yang terluka ini.

Kalau sudah sembuh/tidak kosong, jiwa ini akan sangat menyala, memancarkan daya dan kekuatan yang sangat kuat pada alam, pada lini ruang-ruang gelap/sepi itu, menghidupkan hidup, menebar kasih dan manfaat seluas-luasnya. Dan kondisi jiwa yang begini  yang semua kita inginkan.

Kembali ke pertanyaan awal:

Apakah jomblo otomatis kesepian? Tidak

Apakah yang punya pasangan otomatis tidak kesepian? Tidak juga.

Jawabannya tergantung kondisi jiwanya.

Mari kita cek masing-masing diri kita, apakah jiwa kita masih ada yang terluka? Kalau masih, mari kita lakukan pekerjaan “mencintai diri kita” dengan baik. Sebelum menunggu dicintai, andalah yang harus mencintai diri anda pertama kalinya.

Sekarang kalau ke saya, apakah saya kesepian? Kalau masih ada bagian dari dalam diri saya yang belum sembuh, berarti ya jawabannya dan itu tak mengapa.

Mari kita terima seutuhnya diri kita dengan semua pengalaman yang kita miliki. Kita akan menerima kondisi jiwa kita apapun itu, sehingga proses mencintai diri ini sudah bisa kita mulai secepat-cepatnya!

Terima kasih banyak semuanya.

 

Penulis: Nurhayati Syafii

Editor: Faza Rahim & Mela Rusnika