Melatih Semangat Gotong-royong ala Siswa Jepang
Ada hal yang menarik di tiap sekolah yang saya kunjungi dari serangkaian kegiatan Japan School visit program. Ternyata sekolah di Jepang tidak memakai jasa “cleaning service” atau petugas kebersihan. Lalu pertanyaan timbul “siapa yang membersihkan ruang kelas, toilet dan pekarangan sekolah yang seluas lapangan bola itu?”. Ternyata Para siswa telah mengambil peran tersebut. Mereka melakukan piket secara bergantian setiap hari. Di sela-sela kunjungan, saya ke salah satu sekolah dasar, saya diberi waktu untuk menyaksikan satu kelas yang sedang piket. Mereka menguras kolam renang yang berukuran sekitar 10 x 15 meter. Terbersit dalam hati saya, mengapa negara yang begitu maju dan kaya masih menggunakan tenaga manusia, yang seharusnya bisa dikerjakan dengan mesin? Bukankah hal ini akan menguras tenaga dan waktu siswa yang sedianya datang ke sekolah hanya untuk belajar?. Saya menanyakan hal ini ke beberapa guru yang ada. Jawaban mereka, ini adalah bagian dari proses pembelajaran tentang kemandirian, kedisiplinan dan tanggung jawab yang dipraktekkan siswa sejak usia dini. Belajar tidak hanya teori di kelas semata tapi bagaimana mereka mengerti dan bisa praktek secara langsung di kehidupan nyata.
Hal ini juga menginspirasikan saya tentang sikap gotong-royong. Karena orang-orang Jepang menanamkan sikap kemandirian, tanggung jawab dan kedisiplinan sejak usia dini melalui kegiatan piket bersama. Prinsip gotong royong juga sebenarnya sudah diinisiasikan di Indonesia. Indonesia sejak dulu lahir dari para pemuda yang memiliki semangat gotong royong untuk membangun negeri ini. Alangkah baiknya jika hal ini tertanam sejak usia dini seperti yang dilakukan para siswa di Jepang. Bisakah sekolah di Indonesia melakukannya?
Aisyah Annas adalah salah satu perwakilan IofC Indonesia pada program Japan School Visiting 2015 yang diselenggarakan IofC Jepang. Program ini melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Tujuan program ini untuk melatih jiwa kepemimpinan, menyebarkan nilai-nilai IofC serta mempererat hubungan internasional antar negara.