Thursday, April 28, 2022

Sumber: Freepik

Memasuki awal tahun 2022, seperti banyak orang pada umumnya, saya menyiapkan berbagai rencana dan target untuk dicapai. Dari sekian banyak poin yang saya rencanakan, ada banyak poin yang terjadi begitu saja dan menjadi kejutan.

Tidak semuanya merupakan hal baik tentu saja. Di tengah gempuran hal-hal tak terduga ini, saya mulai menonton Ted Lasso, sebuah serial dari Inggris yang sangat menginspirasi.

Dua season saya habiskan hanya dalam waktu satu minggu. Tak hanya menonton sekali, saya sudah tiga kali menonton ulang Ted Lasso dalam jangka waktu kurang dari dua bulan.

Banyak pesan moral yang bisa saya pelajari dari tiap episode (mungkin kapan-kapan bisa kita telaah bersama). Salah satunya adalah tentang menjadi ikan mas untuk menjalani hidup.

Kenapa ikan mas? Kenapa bukan singa atau serigala? Well, banyak juga hal positif yang bisa kita maknai dari karakter setiap hewan. Namun ada dua hal yang menarik tentang Ikan Mas yang perlu kita sama-sama ketahui selain fakta bahwa ikan mas sangat mudah dibudidayakan.

Pertama, ikan mas alias Cyprinus Carpio disinyalir merupakan hewan dengan rentang memori tak sampai lebih dari lima detik. Bayangkan jika kita bisa seperti itu terutama pada hal-hal yang menyakiti, menghentikan kita dari berbuat baik, serta melukai kita. Hati dan pikiran tentu jadi lebih lapang dan luas sekali bukan? 

Penelitian terbaru dari Culum Brown (Universitas Macquarie Sydney) mengkonfirmasi bahwa dengan penguatan positif, ikan mas dapat menyimpan ingatan lebih dari lima bulan dan melihat warna lebih dari empat dasar.  Manusia juga begitu, kok. Ketika kita diberikan afirmasi positif dari dalam diri dan lingkungan sekitar, perubahan luar biasa sangat mungkin terjadi.

Kedua, ikan mas bisa mengubah warna tubuhnya, sesuai dengan tempat dimana mereka disimpan atau dipelihara. Sama seperti iguana dan bunglon, ternyata ikan mas diberkahi kemampuan untuk beradaptasi yang luar biasa.

Seekor ikan mas dapat memunculkan warna terbaik saat diberi cahaya yang cukup, namun memiliki warna sisik gelap saat kekurangan cahaya. Manusia juga begitu. Di lingkungan yang tepat, kita bisa menjadi versi terbaik dari diri kita. Namun, bukan berarti saat kita tidak berada di zona nyaman kita menyerah. Kita mengeluarkan mode adaptasi. Membaur dengan lingkungan sekitar, dan hidup.

Itulah dua hal yang membuat Ikan mas, sangat menarik untuk saya. Ingatan pendek dan adaptasi. Ingatan pendek bisa jadi berkah jika itu membantu kita melupakan hal-hal yang tidak perlu, serta mempermudah proses hidup yang penuh dengan kejutan. Adaptasi, membantu kita menciptakan banyak zona nyaman bahkan di tempat paling tidak nyaman sekalipun.

 

Penulis: Faza Rahim K.P

Editor: Mela Rusnika