Tuesday, May 17, 2016

Summer School Visit Program 2014         

  Perjalanan dua bulan selama di Jepang memberikan kesan tersendiri kepada saya. Selain belajar budaya dan bahasa Jepang, ada satu hal yang saya pelajari dan itu baru saya temukan di Jepang. Setiap hari saya melihat banyak sekali orang-orang berpergian ke kantor, tapi yang saya kagumi adalah meskipun Jepang terkenal dengan industri mobil dan motornya, ternyata orang Jepang malah memilih untuk tidak menggunakan mobil dan motor buatan Jepang sendiri. Mereka terlihat malah lebih nyaman menggunakan sepeda atau transportasi publik seperti bus dan kereta untuk pergi kekantor. Ini sangat berbeda sekali dengan apa yang terjadi di Indonesia dimana orang seolah-olah berlomba-lomba untuk menggunakan mobil untuk pergi ke kantor dan itu pula lah yang menjadi penyebab utama kemacetan terutama di kota besar seperti Jakarta.

            Selain di hotel, saya berkesempatan tinggal di rumah orang Jepang dan berpindah-pindah kota seperti di Saitama, Shizuoka, Odawara, Tokyo, Nagoya, dan Yokohama. Satu hal yang saya lihat dari kebanyakan orang-orang Jepang, ya, mereka sangat menghargai tamu yang berkunjung kerumah mereka. Saya melihat bahwa mereka berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kesan terbaik kepada tamu yang datang ke rumah mereka. Menyajikan hidangan yang mungkin bagi mereka sendiri pun mereka jarang makan makanan tersebut, memberikan kamar yang sangat nyaman, dan banyak lagi. Mungkin hal semacam ini juga sama dengan  kebudayaan di Indonesia.

Dan terakhir yang paling menarik adalah karena program yang saya ikuti adalah School Visit Program, saya bisa melihat perbedaan sistem pendidikan yang diterapkan di Jepang dan Indonesia. Di Jepang, pendidikan diterapkan secara seimbang antara kognitif dan psikomotorik.Mereka tidak hanya mendapatkan teori yang banyak, tapi juga praktiknya. Selain itu, sarana dan prasarana juga sangat mendukung. Hampir disemua sekolah yang saya kunjungi di 12 kota dari level SD sampai Universitas, semua dari mereka memiliki fasilitas yang memadai mulai dari gymnasium, lapangan terbuka, dan lain sebagainya. Selain itu, guru-guru di Jepang juga kesejahteraannya sangat diperhatikan dan mereka pun sangat dihormati dan benar-benar dijadikan panutan oleh murid-murid mereka.

Ketika nanti teman-teman punya kesempatan untuk merasakan hal yang sama dengan yang saya rasakan, teman-teman mungkin akan berucap hal yang sama. Semoga sharing singkat ini bermanfaat!